Dilema: Another Catatan Random

🌾✨🙌 Ilmu Padi Abangkuhh~

Orang bilang saat ini cari kerja tuh nggak mudah. Banyak Fresh Graduate yang belum bisa segera mendapatkan pekerjaan segera setelah mereka lulus. Dalam hal ini saya merasa setengah setuju dan juga tidak. Memang sulit, tapi masih bisa diusahakan. Masih bisa diusahakan tapi terkadang memang cukup sulit. Mbulet.

Bicara soal mencari pekerjaan ini belum pernah saya lakukan, mungkin suatu saat nanti. Entahlah.

Bukannya mau sesumbar, tapi mungkin aku bisa dikatakan sebagai salah satu seorang yang beruntung karena mendapatkan pekerjaan bahkan sebelum lulus kuliah. (maaf aku ngerasa bersalah banget ngomong gini, tapi emang iya cuma disini aku berani ngomong 😭)

Tidak bermaksud sok pamer, tapi memang nyatanya begini. Dan sebenarnya tidak semudah itu sih, let me ceritakan kronologinya.

Aku ingat salah satu perkataan guruku bahwa, sekolah itu jangan diniatkan buat cari pekerjaan tapi cari ilmu. Pekerjaan itu bonus. Kata beliau.

Sebagai manusia yang lebih bijaksana dariku, tentu tak ada baik jika tak mempercayai apa yang dikatakan oleh beliau. Dan akhirnya kucoba mempraktikkan itu dalam pikiranku.

Menuju empat tahun berlalu, aku hanya berfikir bagaimana aku menjalani kelas-kelasku, sembari mengasah diri lewat organisasi, pelatihan-pelatihan yang sebenarnya aku nggak terlalu yakin itu bakal membantu banyak. Ya, tapi tetap kuterak saja. “Paham Ndak paham sing penting diniati Sinau”.

Ya benar saja, alih-alih jadi mahasiswa yang pulang-budal, setidaknya ada sedikit variasi dalam dunia perkampusan ini, terkecuali terkait dunia percintaan, haha. Cukup menyedihkan haha. Tapi setidaknya aku bangga dengan jalan yang kupilih. #pride

Mungkin saja usaha itu tak benar-benar sia-sia. Aku jadi punya beberapa pengalaman dan itu bisa cukup bagus untuk ditulis di CV, hiks.

Lantas aku ditawari bekerja sebagai wartawan online di salah satu tempat magangku dulu. Jadi jurnalis, salah satu pekerjaan yang aku dambakan sebenarnya. (Ucap salahd satu mahasiswa konsentrasi peminatan media yang kelasnya jarang genap 10 orang itu). Pekerjaan yang sekaligus membuatku ragu apa aku bisa melakukannya ditengah kekurangan yang aku miliki ini. Tapi ya ternyata bisa meskipun sambil haha hihi huhu hehehe.

Nah, sekarang dilemanya.
Mendapatkan pekerjaan cepat sebelum waktunya. Rasanya seperti belum mau rabi, tapi wes ketemu jodhone. Jadi ya ada beberapa hal yang belum siap seperti mentalitas di dunia kerja, teknis (sambil jalan sih) yah dan beberapa hal.

Belum lagi aku harus kerja diluar kota. Merantau adalah sesuatu yang baru bagi anak bungsu rekha ini. Dan nyatanya itu cukup memakan mental buat mandiri, waktu dan budget yang pas-pas an ini.

Lantas saat sudah mulai kerja, tentu prioritas beralih. Karena kerja jadi jarang ketemu temen-temen di Desa. Organisasi jalan sebisanya.

Core of the core
Dan lagi, mengetahui aku sudah punya kerjaan di tempat yang sepertinya cocok dengan jurusanku. Terkadang aku merasa canggung dan bingung saat bertemu dengan teman-temanku yang belum sampai pada fase sepertiku.

Saat nongkrong mungkin mereka masih ada yang belum lulus, masih ada yang sudah lulus tapi setahun belum dapat kerja, masih apalah sampai aku sungkan mau tanya kerjaan mereka apa sekarang? 😦

Takut banget kayak bisa-bisanya aku berfikir aku tidak baik sama mereka kalau nanya-nanya itu. Sampai ada di fase aku takut buat nyeritain kerjaanku ini.

In another way, aku tau memang nggak seharusnya begitu sih perasaanku ini.

Jujur saja aku merasa sulit untuk menemukan cirkel yang bisa memahami diri sendiri, yang dengannya aku bisa terbuka dan merasa cocok. Mungkin hanya sebatas suka ngobrol tapi nggak bisa sampai bestie banget.

Jadi apa ya intinya dari tulisan ini, aku saja juga bingung.

Ya itulah, sebenernya aku cuma mau bilang.

Buat temen-temen yang belum dapat kerja atau belum sampai pada pencapaiannya. Tetap semangat dan jangan berhenti bergerak. Karena aku sudah membuktikan bahwa sebuah hasil dan kesiapan itu dimulai dari pergerakan. Nanti peluang datang kalian akan segera bisa menyambut.

Pengen banget ngomong gini-gitu tapi takut malah dikira naif dan minteri ya.

Jadi gitu jangan dikira kerja dulu itu mudah. Yah meskipun tentu ini lebih baik untuk kehidupan tapi ada hal lainyang tak bisa diceritakan.

I wish, sometime aku bisa lebih mengenal diri sendiri dan apa yang aku mau. Tanpa takut yang berlebih.

Jika kalian kenal aku sebagai seorang yang kendel dan pemberani percayalah itu lahir dari ketakutan yang mendalam dan coba kupaksakan.

Mungkin kadangkala aku harus menerima ketakutan itu dahulu sebelum melawannya ya.

Jika kamu menemukanku versi minder takut, curhat ke kamu, nanges dan kemudian ujung-ujungnya tetap berjuang. Percayalah kamu adalah orang langka yang nggak biasa bagiku. Deg.

Ya tapi manusia itu siapa? Sejauh ini bicara sama Tuhan dan tembok ini.

Ada yang baca sampai bawah? Makasih ya hehe

Tinggalkan komentar